TeknologiBisnis.com - Tahap akhir siklus kehidupan manusia yaitu pada fase lanjut usia (Lansia). Pada fase ini, semua individu pasti akan mengalaminya.
Pada tahap tersebut, setiap individu akan mengalami banyak perubahan fisik maupun mental, diantaranya mulai menurunnya berbagai fungsi serta kemampuan yang pernah dimiliki pada tiap individu.
Kategori IMT Lansia Beserta Risiko Kesehatan Lansia
Perubahan penampilan fisik merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. Perubahan warna rambut yang mulai memutih, kerut di wajah, penglihatan yang mulai memudar, kemunduran daya tahan tubuh, hingga penurunan daya ingat.
Beberapa ciri berubahan yang terjadi pada tiap individu tersebut merupakan ancaman bagi integritas orang yang sudah berada pada fase usia lanjut.
Pengertian Lansia Menurut WHO
Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, pengertian lansia digolongkan menjadi empat, yakni:
1. Middle Age (Usia Pertengahan), yaitu rentang usia antara 45 - 59 tahun
2. Elderly (Lanjut Usia), rentang usia 60 -74 tahun
3. Old (Lanjut Usia Tua), rentang usia 75 - 90 tahun
4. Very Old (Lansia Sangat Tua), yaitu usia diatas 90 tahun
Jika individu telah masuk pada fase usia lanjut, maka upaya kesehatan bagi lansia perlu sangat diperhatikan secara aktif. Beberapa upaya yang dapat dilakukan lansia diantaranya memberikan penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, pemberian gizi untuk lanjut usia.
5 Kategori IMT Lansia
Untuk mengukur status gizi individu pada lansia, dapat diukur dengan indeks massa tubuh (IMT). IMT lansia diperoleh dari berat badan dalam kilogram dibagi dengan tinggi badan dalam meter kuadrat. Terdapat 5 kategori IMT pada lansia, yaitu:
1. Berat badan terlalu rendah : IMT <18,5
2. Normal : IMT 18,5 - 24,9
3. Kegemukan : IMT 25 - 29,9
4. Obesitas : IMT >30 - 39,9
5. Obesitas ekstrim : >40
IMT ideal pada lansia berada di kisaran 25 sampai 27. Untuk melindungi tubuh dari risiko penipisan tulang atau osteoporosis, lansia berusia di atas 65 tahun sebaiknya memiliki IMT yang lebih tinggi dari kisaran normal.
Risiko Kelebihan dan Kekurangan Berat Badan pada Lansia
Oleh karena itu, lansia perlu menjaga berat badannya agar tetap ideal. Hal ini karena ada beberapa risiko kesehatan yang dapat timbul jika lansia memiliki berat badan berlebih maupun kekurangan berat badan.
Pada dasarnya, berat badan berlebih dan obesitas berdampak buruk pada kesehatan lansia. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko penyakit berbahaya, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes melitus, dan penyakit jantung.
Baca juga
Obesitas juga menyebabkan stres pada sendi sehingga mobilitas menjadi terbatas. Selain itu, dapat juga memicu masalah pernapasan, seperti apnea tidur obstruktif (henti napas saat tidur). Bahkan, lansia dengan IMT tinggi lebih berisiko terkena penyakit kanker, seperti kanker payudara, rahim, kolorektal, serta leukemia.
Kekurangan berat badan bisa membuat massa otot menyusut. Dalam dunia kedokteran, kondisi yang umum terjadi pada masa tua ini disebut sebagai sarkopenia. Kondisi ini sering kali dikaitkan dengan risiko cacat fisik, penurunan kualitas hidup, hingga kematian.
0 Komentar
Mohon berikan komentar dengan bahasa yang sopan sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.
Terimakasih banyak atas perhatiannya.